SENIN, 04 FEBRUARI 2013
Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi menargetkan penempatan peserta magang kerja ke Jepang sebanyak 2.500 orang pada tahun 2013. Para peserta magang bakal ditempatkan di sekitar 500 perusahaan yang menyediakan 60 jenis kejuruan kerja.
Target penempatan ini lebih tinggi ketimbang realisasi penempatan peserta magang tahun 2012 yang mencapai 2.200 orang peserta. Selama ini program pemagangan diprioritaskan untuk kejuruan di bidang industri, otomotif, tekstil, listrik, manufaktur, mesin dan bangunan.
Dirjen Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas (Binalattas) Abdul Wahab Bangkona mengatakan program pemagangan kerja ke di perusahaan-perusahaan Jepang ini merupakan kerja sama antara pemerintah Indonesia dan Jepang yang telah terjalin selama 2o tahun.
“ Pemerintah Indonesia dan Jepang berkomitmen memfasilitasi pelaksanaan kerjsa sama ini. Program pemagangan menjadi salah satu solusi alternatif dalam mengatasi masalah pengangguran. Program pemagangan pun menjadi titik awal untuk membuka lapangan kerja baru melalui wirausaha mandiri, kata Dirjen Binalattas Abdul Wahab Bangkona dalam keterangan pers Pusat Humas Kemnakertrans di Jakarta pada Minggu (3/2).
Hal tersebut dikatakan Dirjen Binalattas Kemnakertrans Abdul Wahab Bangkona seusai melakukan kunjungan kerja ke Jepang akhir pekan ini. Dalam kunjungannya, Wahab melakukan pertemuan dengan IMM, peninjauan Training Center Japan Indonesia Association For Economy Cooperation (JIAEC) organisasi yang beranggotakan 500 perusahaan yang mendapatkan izin dari pemerintah Jepang untuk menyelenggarakan Program Praktek Kerja di Jepang, serta Japan International Training Cooperation Organization (JITCO) adalah intansi yang berwenang dalam pengawasan penyelenggaraan pemagangan di Jepang bagi warga negara asing.
. Wahab mengatakan,Selama 20 tahun pelaksanaan program magang kerja ke Jepang ini, pemuda-pemudi Indonesia yang telah terkirim untuk melaksanakan program pemagangan di Jepang tercatat sebanyak 45.826 orang.
“Sekembalinya peserta pemagangan ke Indonesia, diharapkan dapat membuka usaha mandiri atau bekerja sebagai karyawan di perusahaan – perusahaan Jepang atau perusahaan lainnya yang ada di Indonesia, “kata Wahab.
“Program pemagangan ke Jepang dapat membantu tenaga kerja secara cepat terserap di pasar kerja. Karena program pemagangan, memberikan ketrampilan yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja, dan sekaligus pengalaman kerja dengan berbagai kondisi ketenagakerjaan di perusahaan kepada para tenaga kerja, “kata Wahab.
Ditambahkan Wahab, program pemagangan yang menjadi satu kunci dalam membuka kesempatan kerja bagi kaum muda. Program ini dapat mengembangkan keahlian kerja para tenaga kerja muda dan menumbuhkan dorongan kerja, karena pekerja dalam usia ini membutuhkan dukungan, serta arahan yang intensif agar dapat menjadi pekerja yang potensial.
Wahab mengatakan pelaksanaan program pemagangan ke Jepang ini merupakan salah satu langkah konkrit pelaksanaan konsep link and match yaitu memastikan dunia pendidikan dan pelatihan agar selaras dengan kebutuhan dunia kerja, serta mempercepat upaya pengurangan angka pengangguran.
“Eks peserta magang memang langsung diminati perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang industry ,terutama industri, otomotif, tekstil, listrik, manufaktur, mesin dan bangunan,” kata Wahab
Program kerja magang di Jepang ini merupakan kerja sama Depnakertrans dengan IMM (International Manpower Development of Medium and Small Enterprises) Jepang pada tahun 1993.
Program magang di Jepang ini bertujuan meningkatkan kompetensi pemuda Indonesia di bidang industri, meningkatkan keterampilan kerja, menambah wawasan ilmu pengetahuan serta meningkatkan etos kerja. Sebelum berangkat magang ke Jepang, para calon peserta mengikuti berbagai program pelatihan yang dapat disesuaikan minat dan bakat peserta, diantaranya adalah mekanik, ahli elektronik, las listrik, bangunan, perkayuan, pabrik makanan dll.
Selama bekerja magang di Jepang, para peserta magang dilindungi oleh asuransi dan jaminan kesehatan sesuai dengan peraturan ketenagakerjaan di Jepang. Selain itu mereka pun mendapatkan penghasilan/gaji secara rutin.
Untuk tahun pertama, peserta pemagang mendapat gaji magang 80.000 yen (Rp 8,2 juta) per bulan. Selanjutnya untuk tahun kedua akan mendapatkan gaji magang 90.000 yeng (Rp 9,2 juta) yen dan tahun ketiga 100.000 yen (Rp 10,2) yen. Dan setelah lulus program pemagangan akan diberi uang bantuan permodalan.
Info pendaftaran dan seleksi magang jepang bisa baca diwww.dagangku.com
0 comments